Rabu, 25 Mei 2011

Ruang Lingkup Ilmu Sastra
Ilmu sastra sudah merupakan ilmu yang cukup tua usianya. Ilmu ini sudah berawal
pada abad ke-3 SM, yaitu pada saat Aristoteles (384-322 SM) menulis bukunya yang
berjudul Poetica yang memuat tentang teori drama tragedi. Istilah poetica sebagai teori
ilmu sastra, lambat laun digunakan dengan beberapa istilah lain oleh para teoretikus
sastra seperti The Study of Literatur, oleh W.H. Hudson, Theory of Literature Rene
Wellek dan Austin Warren, Literary Scholarship Andre Lafavere, serta Literary
Knowledge (ilmu sastra) oleh A. Teeuw.
Ilmu sastra meliputi ilmu teori sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra. Ketiga disiplin
ilmu tersebut saling terkait dalam pengkajian karya sastra.
Dalam perkembangan ilmu sastra, pernah timbul teori yang memisahkan antara ketiga
disiplin ilmu tersebut. Khususnya bagi sejarah sastra dikatakan bahwa pengkajian
sejarah sastra bersifat objektif sedangkan kritik sastra bersifat subjektif. Di samping itu,
pengkajian sejarah sastra menggunakan pendekatan kesewaktuan, sejarah sastra
hanya dapat didekati dengan penilaian atau kriteria yang ada pada zaman itu. Bahkan
dikatakan tidak terdapat kesinambungan karya sastra suatu periode dengan periode
berikutnya karena dia mewakili masa tertentu. Walaupun teori ini mendapat kritikan
yang cukup kuat dari teoretikus sejarah sastra, namun pendekatan ini sempat
berkembang dari Jerman ke Inggris dan Amerika. Namun demikian, dalam praktiknya,
pada waktu seseorang melakukan pengkajian karya sastra, antara ketiga disiplin ilmu
tersebut saling terkait
Pengertian Teori Sastra, Kritik Sastra, dan Sejarah Sastra
Teori sastra ialah cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang prinsip-prinsip, hukum,
kategori, kriteria karya sastra yang membedakannya dengan yang bukan sastra.
Secara umum yang dimaksud dengan teori adalah suatu sistem ilmiah atau
pengetahuan sistematik yang menerapkan pola pengaturan hubungan antara gejalagejala yang diamati. Teori berisi konsep/ uraian tentang hukum-hukum umum suatu
objek ilmu pengetahuan dari suatu titik pandang tertentu.
Suatu teori dapat dideduksi secara logis dan dicek kebenarannya (diverifikasi) atau
dibantah kesahihannya pada objek atau gejala-gejala yang diamati tersebut.
Kritik sastra juga bagian dari ilmu sastra. Istilah lain yang digunakan para pengkaji
sastra ialah telaah sastra, kajian sastra, analisis sastra, dan penelitian sastra.
Untuk membuat suatu kritik yang baik, diperlukan kemampuan mengapresiasi sastra,
pengalaman yang banyak dalam menelaah, menganalisis, mengulas karya sastra,
penguasaan, dan pengalaman yang cukup dalam kehidupan yang bersifat nonliterer,
serta tentunya penguasaan tentang teori sastra.
Sejarah sastra bagian dari ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra dari
waktu ke waktu. Di dalamnya dipelajari ciri-ciri karya sastra pada masa tertentu, para
sastrawan yang mengisi arena sastra, puncak-puncak karya sastra yang menghiasi
dunia sastra, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di seputar masalah sastra. Sebagai
suatu kegiatan keilmuan sastra, seorang sejarawan sastra harus mendokumentasikan
karya sastra berdasarkan ciri, klasifikasi, gaya, gejala-gejala yang ada, pengaruh yang
melatarbelakanginya, karakteristik isi dan tematik.

Tidak ada komentar: